Akhir cerita, Bahagia.
Bia dan Dion sudah dipindahkan di ruang ekslusif rumah sakit itu.
Kasur mereka sebelahan, hanya dibatasi oleh gorden. Semua keluarga juga teman temannya sedang berkumpul disana.
Tante Lala pusing saat Aka, Wawa dan Nala tidak berhenti nangis.
“Bia Nala nya jangan di gituin!” ujar Tante Lala sambil menggendong Aka
Lulu menghampiri Anjar yang sedang menggendong Wawa
“Boleh gendong ga?” tanya Lulu dan Anjar mengangguk kemudian memberikan Wawa ke gendongan Lulu
Dion sedari tadi sibuk dengan Arsa yang diam di gendongannya
“Utututu anak papa gemesin ya” ujar Dion kepada Arsa
Bia yang liat Arsa diem itu merengut aneh “Kok bisa diem si yon?”
Dion menoleh ke arah Bia “Gue pinter ga goblok kayak elu soalnya”
Bia merengut kesal, mulutnya sudah mencibir mengejek Dion
Layndra mendekat ke arah Arsa “Kok ga mirip gue si yon”
“Dih sapa elu”
Bunda serta Ayah Dion hanya ketawa melihat kelakuan anaknya yang masih sama saja itu.
Ruangan itu sudah ramai, dan menjadi ramai lagi saat Bia ingin menggendong Nala
“BIA JANGAAAANN” ujar Juna, Fiqar, Beserta papa mama Bia dan Rengga
Bia tersentak, ia melihat ke sekelilingnya dengan mata berkaca kaca
“Bia pengen gendong!”
Tante Rere mendekat ke arah Bia “Jangan dulu ya nak? takut Nala nya belum betah udara dingin”
Bia terisak “Tapi mau sama Nala! kasian huks kasian Nala belum Bia gendong” kata Bia sambil melihat ke arah Nala
Tak lama pintu terbuka, menampilkan Rengga dan Kevin
Rengga langsung menghampiri Bia
“Sayang kenapa nangis?” tanya Rengga sambil mengusap mata Bia pake ibu jarinya
“Huks Bia pengen huks pengen gendong Nala tapi dimarahin huks” adu Bia
Rengga menghela nafas pelan, ia mengusap kepala Bia penuh kasih sayang “Jangan dulu ya sayang? nanti kalo Nala sudah agak besaran baru deh boleh digendong sama Bia”
Bia merengut gak suka “Males! mas sama aja!”
Rengga terkekeh, ia membuka kantong kresek yang sedang ia bawa kemudian mengambil es krim yang ia beli dan memberinya ke Bia
“Yeeeee es krimmm!!!” ujar Bia kesenengan
“Ngga berpengaruh sama air susunya, Ngga?” tanya papa Bia
Rengga menggeleng “Udah tanya perawat pa, katanya ngga berpengaruh”
Papa Bia mengangguk.
Kini ruangan itu menjadi hening. Aka sudah diam di gendongan tante Lala, sedangkan Wawa sudah tertidur di gendongan Lulu
Dion mulai menaruh Arsa ke dalam box dibantu dengan Kevin
“Ada yg sakit yang?” tanya Kevin ke Dion
Dion menggeleng “Cuman pegel aja ini tangan, kelamaan gendong kali ya”
Kevin langsung saja meluruskan tangan Dion kemudian memijatnya
“Gausah pin” ujar Dion sambil ingin menarik tangannya namun ditahan oleh Kevin
“Gapapa sini” kata Kevin sambil memijat tangan Dion
Diam diam Dion tersenyum melihat kelakuan Kevin, ia membuang mukanya
“Cieeee Dion salting cieeee” ejek Layndra yang buat orang orang disana ketawa
Bia yang tadinya sibuk makan es krim kini melihat Dion dan benar, pipi Dion memerah
“HAHAHA DION KAYAK ORANG BARU PDKT ANJIRRR” ujar Anjar
Bia ketawa
Lulu menyenggol lengan Anjar “Jangan teriak, Wawa bangun nanti”
Anjar segera melihat Wawa “Maafin abang ya” katanya
Lulu dan Anjar memfokuskan perhatiannya ke Wawa
“Mas liat deh” Bia menyenggol lengan Rengga
Rengga pun mengikuti arah pandang Bia, dimana Lulu sedang menggendong Wawa dan Anjar disamping Lulu yang sedang memperhatikan Lulu dengan Wawa secara gantian
Rengga terkekeh “Udah cocok Njar” katanya
Anjat tersentak “Cocok apa yah?”
“Cocok jadi rumah tangga” ujar Papa Rengga
“Dih emang cocok, tinggal lulusnya aja nanti. Ya gak Lu?” tanya Anjar menggoda Lulu
Lulu menginjak kaki Anjar. Anjar meringis
Candra yang liat itu langsung saja teriak “HAHAHA SALTINGNYA LULU JELEK BANGET ANJRIT”
Semua yang ada disana ketawa.
Setelahnya Bia menatap ke dua pasangan yang sedang duduk di sofa itu
Candra dengan Fiqar dan Juna dengan Layndra.
“Kalian kapan nikah?” tanya Bia
“Boro boro nikah, duit aja masih ngutang Bi” ujar Juna
Layndra mencibir mengejek Juna
Bia tertawa “Gembel banget lo Ndra” kemudian Bia melihat ke arah Candra
“Kasih kepastian noh kak Fiqar”
Candra cuman meringis, lalu mengangkat jari Fiqar yang udah terpasang oleh cincin yang sama dengannya
Semua orang disana mengernyit
Dion yang paling punya akal kewarasan banyak itu langsung saja terkejut dan teriak
“SIALAN LO UDAH TUNANGAN SAMA KAK FIQAR?????”
Semua yang ada disana melotot kaget
Candra nyengir “Heheheh udah direstuin”
Layndra langsung saja memukul Candra “ELU YE GAK NGUNDANG NGUNDANG” katanya
Candra tersentak “Yamaapp kan mau suprize gitu” katanya
“SUPRISE GOBLOK” ujar Kevin
Bia masih ga menyangka “Seorang Candra.. yang ngileran itu… udah tunangan?”
“ELAH BI GUE UDAH GA NGILERAN KALI” kata Candra tak terima
Rengga terkekeh “Bohong, waktu itu Fiqar pap ke grub waktu Candra tidur, dia masih ngiler”
Semua orang disana tertawa termasuk Fiqar
Candra merengut kesal “Awas lo” kata Candra ke Fiqar
“Gasopan sama yang lebih tua” kata Fiqar sambil menjewer telinga Candra
“IYAIYA AMPUN BUSET YANG SAKIT” kata Candra
Bia tertawa, setelahnya ia berkata “Berarti yang belum official tinggal Anjar sama Lulu terus Layndra sama kak Juna. Cepetan nyusul, ntar hubungan kalian expired, mau?” canda Bia
Layndra sama Anjar langsung saja menyaut
“Amit amit jabang bayi”
“Jangan sampe anjing”
Bia tertawa.
Semuanya sudah lengkap.
Bia dengan Rengga dan keluarga barunya,
Kevin dengan Dion yang akan melaksanakan pernikahan saat Arsa sudah menginjak umur 8 tahun,
Anjar dengan Lulu yang menunggu wisuda kelulusan,
Candra dengan Fiqar yang sudah bertunangan,
Dan Layndra dengan Juna yang tinggal menunggu restu.
Bia tidak menyangka alur mereka akan seperti ini, dimana temannya dengan teman suaminya dan teman anaknya bernama Anjar akan terhubung satu sama lain.
Bia juga tidak menyangka ia akan diberikan bayi tiga sekaligus, ia sangat mensyukuri itu.
“Sayang”
Bia tersentak, ia menoleh ke arah Rengga “Hm?”
“Makasih udah mau jadi papa yang kuat. Papa yang mampu lahirin tiga anak dengan sehat.” ujar Rengga
Mata Bia berkaca kaca, dengan cepat ia peluk leher Rengga
“Makasih kembali…” kata Bia terisak
Rengga memeluk Bia dengan erat.
Dion yang sedang menghadap ke arah mereka ikut berkaca kaca
Dengan tiba tiba Kevin mengecup kening Dion
“Love you”
Dion sedikit terkejut, setelahnya ia terkekeh
“Love you too”
Kevin pun memeluk Dion dengan sayang.
Semua orang yang melihat moment mereka itu terharu.
Mereka merangkul pasangannya masing masing sambil berharap agar kebahagiaan terus menyertai mereka semua.
Para orang tua yang ada disana juga ikut terharu, mereka tidak menyangka anak anaknya sudah sedewasa itu, bahkan sudah dikaruniani seorang anak. Mereka berharap nantinya keluarga anaknya akan terus harmonis, dan tidak ada yang namanya perceraian atau perpisahan.
Sedangkan Anjar, ia tersenyum sambil menahan isaknya. Anjar tidak percaya bahwa bahagia itu sangat sederhana, melihat keluarganya yang lengkap contohnya.
“Bunda.. Anjar udah ngerasain gimana keluarga lengkap. Anjar juga udah punya adek sekarang. Doain kita biar terus bahagia ya Bunda? Bunda juga jangan lupa bahagia disana…” batin Anjar sambil menahan isaknya.
Salam, akhir cerita.
Sampai jumpa kembali di cerita berikutnya!
tertanda : len @monstloey.