— Thank you, papa.
“Pinter anak papa mam nya banyak, habis ini minum vitamin ya?” Kata Bintang, sambil membersihkan sisa makanan yang menempel di pipi anaknya.
“Iya papa...” Fio mengangguk, memberikan senyuman manis untuk Bintang.
“Good, Fio tunggu di sini sebentar ya? Papa ambil vitamin nya dulu di kamar. Ok?” Bintang mengusap kepala Fio dan Fio hanya mengangguk meng-iyakan.
“Here, Fio harus minum vitamin yang rutin biar Fio gak gampang sakit dan kuat terus. Anak papa harus kuat kan? Fio mau kuat kayak jagoan Fio, siapa namanya?” Bintang memberikan suapan vitamin untuk anaknya.
“Superman! Wush!~” Jawabnya riang, sambil menirukan gaya Superman terbang.
“Yes! Superman! Fio minum dulu sebelum terbang.. biar nanti kalo terbang gak jatuh.”
Fio menenggak air dalam botol minum bergambar Superman favorite nya, sedangkan Bintang bersiap untuk pergi kerja pagi ini. Lagi-lagi harus meninggalkan anaknya.
“Papa, mau kerja ya?”
“Yes sweetheart, is that okay?”
Fio mengangguk “Yes papa..”
“Fio hari ini sama Ibu Emma lagi ya? Gak apa-apa ya papa tinggal kerja lagi? Papa hari ini shift pagi, nanti papa pulang sore kok. Fio mau papa bawain apa?” Bintang mengangkat anaknya, kini Fio berada di gendongan Bintang.
“Mau papa cepat pulang..” Jawabnya singkat.
Bintang tertawa kecil mendengar jawaban anaknya yang tak disangka-sangka akan membuat diri nya tidak tega meninggalkan Fio untuk pergi kerja pagi ini.
“Your wish is my command!” Kata Bintang, ia menuju keluar dan mengunci pintu unitnya dan menuju unit Ibu Emma.
Tok-tok!
“Eh, Bintang..” Ibu Emma membuka pintu unitnya, dengan semangkuk kecil bubur di satu tangan nya.
“Ibu, Bintang titip Fio lagi boleh ya?”
“Boleh nak, kamu shift pagi? Tumben..”
“Iya Ibu, nanti Bintang usahakan untuk pulang cepat nanti biar Ibu gak Bintang titipin Fio lama-lama..”
“Gak apa-apa, nak. Kamu minta maaf terus sudah Ibu bilang, Ibu gak pernah keberatan..”
Bintang menurunkan Fio dari gendongan nya “Fio main dulu ya di rumah Bibi Emma sama Jaden.. nanti papa pulang sore kok.”
“Fio sudah sarapan nak? Biar sekalian sarapan bareng sama Jaden, kebetulan Ibu lagi suapin Jaden bubur ayam nih.”
“Fio sudah sarapan Ibu, tapi kalo anaknya disuapin mau ya gak apa-apa Bu hehe..” Bintang tersenyum tipis, mengusap rambut anaknya dengan lembut “Fio, papa berangkat dulu ya? Papa boleh minta cium gak?”
Fio mengangguk dan menghampiri Bintang, Bintang sedikit menundukan tubuh nya “Mwah!” Kecupan kecil berhasil Fio berikan untuk papa Bintang.
“Mwah mwah mwah..” Bintang juga memberikan beberapa kecupan di kening, pipi dan hidung mungil anaknya itu.
“Okay, papa pergi kerja dulu ya? Fio jangan nakal, jangan berantem sama Jaden dan jangan bikin masalah okay?” Bintang sekali lagi memberikan kecupan di pipi dan punggung tangan anaknya.
“Iya papa..” Fio mengangguk.
“Ibu, Bintang pamit ya..”
“Iya Bintang hati-hati di jalan, bawa payung nak.. di luar seperti nya akan turun hujan..”
“Iya Ibu—“
“Thank you papa, take care papa..” Fio menginterupsi, membuat Bintang hampir saja menangis haru saat itu juga.
Bintang berjongkok, memeluk anaknya dengan erat “Thank you sayang, I’m thankful for you..”