— why?


Waktu menunjukan pukul 09:25, pagi ini terlihat seperti akan turun hujan. Langit yang gelap, disertai dengan suara gemuruh yang keras yang membangunkan Baekhyun dari tidur lelap nya.


Baekhyun turun dari ranjang nya, memakai sandal berbentuk anjing—hadiah ulangtahun dari ibu nya. Menuju dapur untuk menyiapkan sarapan untuk diri nya dan Kenzo.


Baekhyun menyiapkan beberapa bahan dari kulkas, ia akan membuat sandwich dan omelette. Ia terus menguap dan mengusap-usap mata nya, memang tadi malam Baekhyun tidur larut untuk menemani Kenzo.


“Hyun?” Suara Kenzo membuat Baekhyun sedikit terhentak, Kenzo baru saja bangun dari tidur nya.


“Ken, kaget aku! Kamu udah bangun ya? Baru aja aku mau bangunin, sarapan nya udah siap soalnya.” Ujar Baekhyun, sambil menuangkan secangkir kopi.


“Mhm, aku mandi dulu ya.. kamu belum mandi kan? Mau mandi bareng?” Kata Kenzo, dengan handuk yang terlilit di kedua pundak nya.


“Nanti aja aku, kamu duluan aja ya. Not in the mood, kalo mandi sama kamu lama banget pasti.” Ia menenggak kopi nya.


“Padahal aku ga bakal ngapa-ngapain juga, yaudah kalo gitu.” Kenzo bergegas pergi mandi dan meninggalkan Baekhyun.


“Selalu ngomong begitu, tapi kalo udah di dalem mah udah kayak manusia kehausan.” Ia menggerutu, dan menuju kamar nya untuk mengambil ponsel nya.


Tiba-tiba ponsel Kenzo berdering seperti seseorang menelfon nya dan sekali lagi berdering tanda satu pesan masuk ke ponsel Kenzo.


[good morning, udah bangun belum?:]

[hari ini jadi kan? Aku tunggu ya, jangan lupa kabarin.]

[i miss you.]


Deg,

Pagi yang buruk untuk Baekhyun. Siapa orang ini? Apakah salah kirim pesan? Ada apa? Kenzo selingkuh?


Hati yang bagai teriris pisau tajam, pikiran nya buyar, suara-suara di sekitar nya mulai hilang.


“Kenz— Kenzo, ga mungkin kan?” Ia berbisik pelan, berusaha tenang. Memang banyak rumor terdengar di telinga orang-orang di Oasis kalau Kenzo sering bawa perempuan lain, tetapi Baekhyun berusaha buat ga percaya sama mereka. Ia berusaha untuk percaya sama kekasih nya yang ia cintai dengan sepenuh hati.


Suara air shower berhenti, Baekhyun segera meletakkan ponsel Kenzo seperti keadaan semula. Ia kembali ke dapur untuk melanjutkan sarapan nya, berusaha untuk terlihat baik-baik saja. Berusaha untuk tenang, seakan-akan tidak ada apa-apa.


“I’m coming, fresh from the shower!” Ucap Kenzo, membasuh rambut basah nya dengan handuk kecil yang ia bawa.


Baekhyun hanya tersenyum, senyuman nya kali ini terlihat canggung tapi Kenzo tidak menyadari nya.


“Wangi ga?” Kata Baekhyun.


“Wangi dong, mau cium?”


“Iya, percaya kok. Dimakan ya sarapan nya.”


“Mhm..” Kenzo mengangguk.


“Aku udah selesai sarapan nya, aku mau mandi dulu ya. Kamu harus ketemu Niko kan pagi ini, hati-hati ya. Di luar mendung.” Baekhyun sekali lagi menenggak kopi nya sebelum bergegas pergi untuk mandi.


“Iya, tapi nanti kok. Agak siangan.” Jawab Kenzo.


Tanpa menjawab Kenzo, Baekhyun langsung meninggalkan Kenzo. Di dalam kamar mandi, Baekhyun hanya menatap diri nya di cermin. Berpikir keras, berusaha untuk tidak menangis. Tetap berusaha untuk berpikir positif. Tapi, suara-suara di kepala nya tidak berhenti mengganggu Baekhyun. Suara-suara yang membuat diri nya merasa ia tidak cukup baik, tidak cukup sempurna untuk Kenzo.


“Am i not good enough?” Kata nya, ia terus memandangi wajah nya di cermin. Menyentuh bagian-bagian wajah dan tubuh nya.


“Siapa dia?”


“Apa kata orang-orang benar?”


“Should i ask him?”


“Why Kenzo?”


“Ibu... ayah..” Kedua tangan nya berpengangan pada meja di dekat nya, menunduk berusaha untuk tegar.





Selesai mandi dan mengenakan pakaian, ia duduk di ujung ranjang nya memandangi Kenzo yang sedang asik dengan ponsel nya dari jauh.


“Should i ask him..” Rasa penasaran nya menggebu-gebu, tetapi di sisi lain ia takut Kenzo akan marah besar. “Ga bisa overthinking begini, aku harus tanya Kenzo.” Kata nya, bangun dari duduk nya dan menghampiri Kenzo.


“Ken..” Panggil Baekhyun, Kenzo sedikit terhentak dan terlihat menyembunyikan ponsel nya ke bawah bantal.


“Ye..yes?” Kenzo terlihat gugup.


“We need to talk..”


“Yes sure, come here..” Kenzo menepuk-nepuk sofa, meminta Baekhyun untuk duduk di samping nya.


“No, it’s fine. Aku berdiri aja.”


“What’s wrong?”


“Ken, aku minta maaf sebelumnya. Aku ga mau tanya soal ini ke kamu, aku ga tau siapa orang itu. Aku berusaha buat berpikir positive but i can’t..”


“What do you mean?”


“Ken, siapa yang kirim pesan ke ponsel kamu?”


“Pesan apa, Hyun?”


“It’s on your phone, Ken. Take a look.”


“Nothing?”


“Ga ada nama nya, cuma nomor. Aku gatau siapa dia, tapi isinya.. intinya kalian mau ketemuan hari ini? Dan dia bilang dia kangen kamu. Please tell me, aku ga salah baca kan?”


“Hyun.. what?!”


“Ken, tolong jujur.”


“Aku ga ngerti maksud kamu, sumpah.”


“Ken, please.”


“Hyun..” ia menghela nafas “You’re have no permission to check on my phone, you know that right?”


“Aku tau, tapi kenapa? Kamu bebas kok buka ponsel aku, bahkan kamu blokir semua kontak teman laki-laki aku dan orang-orang yang reply under my Instagram dan Twitter aku. Aku ga pernah larang kamu.”


“Hyun—“


“Kenzo, aku cuma minta kejujuran kamu!”


Kenzo bangun dari duduknya, menghampiri Baekhyun dan menarik lengan nya keras.


“Ken, lepasin please sakit! Ak—aku cuma minta kamu jujur Ken, aku lihat pesan nya dengan mata ku sendiri.” Baekhyun merintih kesakitan.


“Apa? Kamu mau nuduh aku selingkuh? Hah?!” Kenzo terus menekan lengan Baekhyun dengan keras hingga membuat Baekhyun sedikit teriak.


“Aw! Eng—engga Ken, aku cuma minta kamu jujur. Kalo kayak begini berarti benar kamu selingkuh? Iya?!” Kenzo melepas genggaman tangan nya, ucapan Baekhyun membuatnya geram.


“Kamu bilang apa tadi?”


“Kalo kamu marah, berarti benar kamu selingkuh?”


Tiba-tiba ia memukul wajah Baekhyun, hingga ia terjatuh ke lantai.


“Ken... no... please.. i’m sorry..” Baekhyun kini berada di kaki Kenzo, berusaha menahan kaki Kenzo untuk tidak menendangnya.


Kenzo menunduk, menarik wajah Baekhyun.


“Aku udah pernah bilang sama kamu, Hyun. Jangan pernah buka dan jangan pernah! Baca pesan yang ada di ponsel aku, sudah berapa kali aku ingatkan?”


“But— Kenzo... i’m— i’m your boyfriend..” ia terbata-bata, darah mulai keluar dari ujung bibir nya.


“Sssshhhhhhh.. aku ga mau dengar kalimat itu lagi okay? Aku tau aku tau! Tapi kamu ga bisa seenaknya lancang begitu, ngerti ga sih?!”


“Tapi Ken—“ ia mengeluh, masih meminta Kenzo untuk jujur.


“Dan siapapun itu yang kirim pesan, it’s none of your business. Understand? Aku pergi dulu, ga usah nyuruh aku pulang. Aku ga mau liat wajah kamu malam ini.” Ia membuang wajah Baekhyun, dan segera pergi meninggalkan Baekhyun yang masih tergeletak di lantai tak berdaya.


Sedangkan Baekhyun, ia merintih kesakitan. Menangis sejadi-jadi nya ketika Kenzo memutuskan untuk pergi meninggalkan nya. Rasa tidak percaya dirinya langsung menguasai dirinya saat itu juga, suara-suara di kepala nya berteriak bahwa dia tidak cukup sempurna untuk Kenzo, bahwa dia bodoh, bahwa dia adalah manusia paling tidak diinginkan di dunia.


Dan bodoh nya lagi, Baekhyun akan terus mencintai Kenzo dengan sepenuh hati, Baekhyun akan terus bersama dengan Kenzo sampai maut memisahkan.