sparks: tiga
by pawisonous
jay pikir sampai situ saja ia memikirkan tentang parfum apa yang jungwon pakai, namun nyatanya tidak. sekarang tengah malam dan ia sama sekali tidak bisa menutup mata untuk beristirahat. pikirannya berkeliaran dari satu ke lain hal, mulai dari paling logis hingga hal paling gila.
jungwon membuatnya gila, ditambah rut nya yang semakin dekat.
besok malam setelah menyelesaikan schedule ia akan dikirim pulang ke rumah keluarganya, namun jay benar-benar tidak ingin pisah dengan jungwon. sesuatu dalam dirinya menolak dengan keras untuk menjauh dari yang lebih muda.
ini bukan kali pertama, saat rut sebelumnya pun jay tidak ingin meninggalkan jungwon namun itu karena jay akan kesepian tanpa adik nya yang menggemaskan itu. namun sekarang, bukan hanya kesepian tapi juga rasanya ia akan tersiksa untuk menjalani rut tanpa jungwon.
ah, itu terdengar salah. bahkan yang lebih muda belum presented.
yang tadi adalah hal logis yang terus berputar-putar di kepalanya. di lain sisi, jay berusaha keras untuk tetap ‘waras’ ketika akal sehatnya yang tinggal seutas tali itu tetap memikirkan jungwon sebagai omega. bukan sebagai omega, hanya jungwon. jay menginginkan jungwon.
jay memikirkan bagaimana wangi yang ia cium di lift itu menemani rut nya. bagaimana ‘rasa’ dari jungwon. jay ingin menenggelamkan dirinya di ceruk leher yang lebih muda, meraih oksigen agar wangi jungwon memenuhi paru-parunya. jay ingin melumat kasar bibir yang lebih muda hingga bengkak dan kemerahan, memanggilnya dengan sebutan-sebutan manis hingga pipinya memerah tersipu malu, jay ingin membuat banyak love marks di sekujur tubuh jungwon hingga semua orang tau bahwa jungwon itu miliknya. memasukan miliknya yang kini berkedut kedalam rektum hangat yang lebih muda, menanamkan benihnya dalam hingga jungwon hanya bisa berteriak memanggil namanya pasrah—
//“nghh jay hyung—,” //
nafas jay berderu, jantungnya berpacu cepat. memikirkan jungwon terkulai lemas dibawahnya sambil meneriaki namanya berhasil membuat jay meraih nikmatnya.
sial sial sial sial sial.
jay langsung menoleh kesamping, untungnya roommate nya sedang tertidur pulas mengarah tembok. ia merasakan cairan lengket pada tangannya lalu segera pergi ke kamar mandi. jungwon benar-benar membuat jay kehilangan kendali atas dirinya sendiri.
alpha itu keluar dari kamar mandi dengan sebuah nafas panjang. ia menghabiskan hampir satu jam didalam karena tiba-tiba ia ingin ‘melakukannya’ lagi dan berakhir dengan mandi karena tubuhnya terasa lengket dan tidak nyaman.
“kau belum tidur?” jay terkejut ketika melihat wajah heeseung yang setengah sadar itu berdiri di depan kamar mandi.
melihat tidak ada jawaban, heeseung langsung berjalan masuk ke dalam kamar mandi. tidak memperhatikan jay dengan rambut basahnya dan handuk yang bertengger di lehernya, yang mana jay sangat bersyukur karena itu.
jay menatap pintu kamar dimana ada jungwon didalamnya. ia memutuskan untuk pergi pagi ini untuk menghindari bertemu langsung dengan jungwon, karena ia tahu yang lebih muda akan langsung melihat perubahan aneh pada dirinya. jay tidak ingin canggung dengan yang lebih muda.
ia juga tidak yakin akan dengan sukarela pergi setelah bertemu dengan jungwon.
—
jungwon terbangun pagi hari seperti biasa. ia dan sunghoon selalu bangun tepat waktu, sehingga ia tidak perlu membangunkan sunghoon dan langsung beralih ke member lain. biasanya ia akan memulai hari dengan membangunkan sunoo dan ni-ki yang memang tidur satu kamar dengannya, namun kali ini ia memutuskan untuk pergi ke kamar jay setelah melihat ni-ki dan sunoo yang tertidur dengan nyaman di pelukan satu sama lain. ia akan membangunkan keduanya terakhir.
jungwon mengetuk pintu kamar jay dan jake dan langsung menerobos masuk seperti biasa. jake terlihat masih tertidur nyenyak, namun jay yang biasanya dalam keadaan serupa kini tidak dapat ditemukan di kasurnya.
“hyung, kau melihat jay hyung?”, tanya jungwon pada jake. yang lebih tua hanya bergumam tidak lalu membetulkan posisi tidurnya.
jungwon mengerutkan keningnya, “jake hyung bangun, kita ada schedule pagi”. setelah mengusak rambut yang lebih tua, jungwon lalu meninggalkan kamar.
dilihatnya sunghoon sedang duduk di sofa dengan handuk dipangkuannya. “hyung kau melihat jay hyung?”
berlawanan dengan penampilannya yang seperti baru bangun, sepertinya sunghoon sudah sadar sepenuhnya. “jay sudah dipulangkan tadi pagi. manager hyung kemari untuk menjemput”
jungwon kembali mengerutkan keningnya setelah mendengar jawaban itu. “pulang? bukannya jadwalnya malam ini?”
sunghoon menggesturkan bahwa ia juga tidak tahu.
jungwon kembali ke kamar dan mengambil ponselnya untuk menelfon jay. namun sebelum ia menekan tombol telfon, jay sudah lebih dulu menelfonnya.
“jay hyung kau dimana?”
“halo jungwonie, aku baru sampai rumah”
“kenapa pergi sekarang? bukannya jadwalmu pulang itu malam ini?”
“hyung rasa rutnya datang lebih cepat, jadi aku buru-buru menelfon manager hyung untuk menjemputku. maaf tidak bicara padamu lebih dulu”
mendengar jawaban itu, jungwon terduduk di kasurnya, bahunya turun, begitupun nada bicaranya. ia hampir mengomel karena jay pergi begitu saja.
jungwon berharap ia bisa berpamitan terlebih dahulu.
“tidak apa-apa. hyung bagaimana kondisimu sekarang?”
“aku merindukanmu”
jungwon terkekeh kecil. “hyung jangan lupa makan”
“oke, kau juga”
“hyung sampaikan salamku dan yang lain pada eomma dan appa”
“oke”
“hyung jangan lupa minum yang banyak”
“hehe iya”
jungwon mungkin bukan seorang alpha, namun semenjak ia mengetahui dua hyung nya presented sebagai seorang alpha ia belajar banyak hal mengenai alpha termasuk bagaimana rut berjalan jika seorang diri. jadi sedikit banyak ia tahu bahwa itu akan menyakitkan dan menguras banyak energi hyungnya.
ditambah mungkin dirinya pun akan menjadi seorang alpha seperti jay hyung dan sunghoon hyung. memikirkannya saja sudah membuat jungwon bahagia dan berharap waktu itu segera tiba. ia akan dikenal sebagai alpha leader untuk enhypen, dan ia bisa menjadi seseorang yang dapat diandalkan oleh semua orang terutama membernya. jungwon sangat menantikannya.
“ah, aku juga ingin segera menjadi alpha seperti hyung dan sunghoon hyung. semoga waktu rut kita berdekatan agar tidak menganggu jadwal grup”
jay tidak menjawab perkataan jungwon yang tadi.
“kau pergi sarapan dengan yang lain jungwonie”
“okay! bye bye jay hyung”
“bye bye jungwonie”
telfon terputus dan jungwon segera menelfon managernya untuk jadwal pengganti. namun karena permintaan jay itu terlalu dadakan, mereka belum menyiapkan jadwal pengganti artinya hari ini akan menjadi hari libur untuk enhypen.
jungwon senang namun juga menyayangkannya. siang nanti, mungkin ia akan menyalakan live dan berbicara dengan engene untuk menghilangkan rasa bosan.
melihat leader kecil mereka kembali memasuki ruang tengah, mata sunghoon mengikuti gerak-geriknya.
“kau sudah berbicara dengan jay?”
jungwon duduk disamping yang lebih tua lalu mengangguk mengiyakan. “rut jay hyung datang lebih cepat jadi hari ini kita tidak memiliki jadwal”
sunghoon bergumam mengiyakan. disampingnya jungwon sedang asik membuka youtube untuk menonton fancam group dan melakukan evaluasi terhadap performance group.
jungwon yang duduk berdempetan dengannya membuat sunghoon juga mau tidak mau ikut menonton fancam tersebut. walaupun matanya menatap kearah layar ponsel mikik jungwon, pikirannya dipaksa ditarik ke kejadian tadi malam.
kejadian yang membuat sunghoon memiliki perasaan campur aduk.
—
hai ini paw, it took so long right? jujur, ini adalah revisi kesekian. aku sampai malas nulis nya and decided to give it a go. semoga ga terlalu mengecewakan ya. honestly idk which version you’ll like better tp yaudah aku pusing bgt haha
have a sweet day ahead! thank you for your read naaa