>_<
changmin menghampiri juyeon yang masih bertengger di atas motornya sambil memegang ponsel genggam sambil cengengesan.
“tadi harusnya gausah salim sama ibuk, jadi ketauan kan.” ucap changmin sebal.
“masa gak salim? sak sopan dong aku.”
“terserah lah.”
“nih helmnya.” ucap juyeon memberi helm changmin yang selalu dia bawa, sama seperti kebiasaannya saat masih berpacaran.
“ih kirain udah dibuang helmnya, gue udah beli yang baru.”
“gak mungkin lah, sayang banget kalo dibuang. yang baru disimpen aja, pake yang lama dulu nih.”
“yaudah, bentar, gue taro helm yang ini dulu.”
changmin masuk sebentar ke teras rumahnya, menaruh helm barunya yang masih kinclong itu lalu kembali ke juyeon, tangannya mengulur ingin mengambil helm dari juyeon.
anjing
ANJINGGGG
ingatkan dirinya buat mukul kepalanya pakai helm sehabis ini.
juyeon baru saja memakaikan helm ke kepalanya, gak lupa mengaitkan talinya.
mending gue lari terus nabrakin diri gue ke truk apa mending gue jorokin aja ni orang sama motor-motornya sekalian ke selokan?
“sorry, kebiasaan.” ucap juyeon cengengesan.
“jangan dibiasain.” geram changmin dengan helm bogonya dan tatapan menusuk lucu menurut juyeon
“hahaha iya, naik yuk.”
usai menaiki motor juyeon yang lumayan besar untuknya itu changmin heran kenapa mereka gak kunjung berangkat? kenapa juyeon diam aja?
changmin menatap juyeon dari kaca spion, yang mana ternyata juyeon juga melakukan hal yang sama.
“ayo jalan.”
“pegangan.”
“udah kok.” jawab changmin sambil menengok ke belakang, letak dimana ia berpegangan ke bagian belakang motor juyeon.
“pegangannya kesini, nanti jatoh kalo megang belakangnya.”
juyeon melingkarkan kedua tangan changmin ke pinggangnya.
wah anjing
mending kita berdua NYUSRUK BARENG SAMA NI MOTOR