Boys don’t notice
“Lagian apaan coba? Dia duluan yang minta bikin trend, sekarang malah gue yang dimarahin. Gak semua orang bisa notice hal kecil kayak gitu lah!”
Gyuvin hanya bisa meneguk lagi secangkir kopinya tanpa berniat memberi sugesti satu atau dua kata. Opininya, perempuan ‘kan memang suka dimanja, tidak salah kok ceweknya minta gunwook sedikit melirik lebih banyak dan menyadari detail kecil yang dia siapkan.
“Tapi mungkin dia mau apresiasi dari lo karena udah dress well atau make up lama? Sekadar bilang hari ini kamu cantik atau manis sekali, sayang kayaknya gak rugi rugi amat, tuh?”
Gunwook mendengus mendengarnya. Wajahnya tambah masam karena diberi saran bukannya validasi yang membenarkan tudingannya.
“Ah lo kan gak paham, lagian pacar lo cowok!” Dia justru memelintir ucapan gyuvin.
Gyuvin menoleh ke arah belakang, dia mau memastikan apa ricky mendengar ucapan gunwook yang salah paham tentang hubungan mereka. Dia juga penasaran reaksi apa yang diberikan oleh ricky.
Ternyata sedari tadi ricky juga sudah menatapnya. eye contact di antara mereka membuat gyuvin jadi canggung. Tapi kalau bilang mereka tidak pacaran, lalu apa?
“Coba deh tanya ricky! Emang dia notice hal kecil dari lo!”
Gunwook ikut menoleh ke arah dua insan yang masih mematung satu sama lain. Gyuvin sedikit menunduk, memikirkan hal kecil apa yang mungkin ricky sadari darinya.
“Lo sadar gue pake kaos band kesukaan gue?”
Ricky yang sedang men-scroll tiktok lantas mengangguk, “iya.”
Gyuvin dan gunwook saling berhadapan lagi, “ya dia bilang gitu karena udah lo kasih tau!”
“Gyuvin nge-curly rambutnya hari ini,” celetuk ricky mengalihkan atensi fokus.
“Dia pakai parfum yang baru dia beli di supermarket kemarin. Wanginya sedikit vanila, ngeganti kesukaannya yang biasanya pakai aroma mangga. Stock di supermarket udah habis, jadi dia cari yang wanginya mendekati,” jelas ricky.
“Dia baru pakai baju band kesukaannya itu dua kali, gyuvin suka sama bahannya karena adem kayak produk h&m.” Penjelasannya masih berlanjut, jantung gyuvin berdegub kencang sedikit demi sedikit mendengarkan penuturan ricky.
“Dia sarapan sereal pagi ini instead of his favorite bubur ayam karena gak sempet beli ke depan. he’s probably playing valorant untill dawn karena pcnya masih anget. Dia buru buru mandi saat lo bilang lo bakal mampir ke sini karena gyuvin gak mau bikin lo gak nyaman dengan penampilannya yang baru bangun. he wasting his time just because want to respect your presence“
Gyuvin menoleh lagi ke arah gunwook yang tampak sinis pada ricky. Pria dengan etnis tionghoa itu tak mengetahuinya, sibuk menonton video video singkat yang bergulir di layar ponselnya.
“fuck you guys, such a lovebirds!“
Gyuvin tersenyum aneh menanggapi kemarahan gunwook. Dia menoleh ke arah ricky dengan mata yang berbinar.
He realized every little detail of gyuvin's